Kelas Parenting perdana dengan topik Resilient Parenting oleh A. Budhy Rakhmat, M.Psi.,Psikolog difasilitasi oleh Unit PKRS RSUD Provinsi Sulawesi Barat pada Hari Selasa (22/2/2022) di ruang tunggu poli depan RSUD Provinsi Sulawei Barat.

Dalam pertemuan kali ini, dijelaskan bahwa bagi setiap anak kondisi psikologis orang tua khususnya ibu sebagai pengasuhan utama adalah kunci untuk perkembangan sehat dan optimal. (Ibu tanguh =Anak Tangguh)

Resilience adalah “daya lenting” adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi
sulit. Resiliensi dibangun dari tujuh kemampuan yang berbeda dan hampir tidak ada satupun individu yang secara keseluruhan memiliki kemampuan tersebut dengan baik. Kemampuan ini terdiri dari Regulasi Emosi, Pengendalian, Impuls, Optimisme, Empati, Analisis Penyebab Masalah, Peningkatan Aspek Positif

Resilient Parenting:

1.Optimalkan komunikasi

  • ketika ibu berperan ganda penting untuk mengkomunikasikan kondisi dengan pihak-pihak
    terkait, jika benturan peran terjadi
  • kepada kolega, menyampaikan secara terbuka lingkungan kerja bagaimana tanggung jawab di rumah

2. Atur waktu dan Energi

  • mengelola waktu dan energi agar setiap tanggung jawab dapat terpenuhi dengan baik.
  • buat jadwal harian secara tertulis, ingatan terbatas, pastikan setiap pos peran terkelola dengan seimbang.
  • membuat prioritas dan segera penuhi kekurangan pada pos peran yang sempat di tangguhkan.
  • mencatat tanggal/ hari penting keluarga (ulang tahun, dll) membantu menjaga relasi positif antar anggota keluarga

3. Pahami berbagai pola

  • Tandai dan pahami pola aktifitas anak agar ibu dapat mendampingi belajar dan bermainnya
  • memahami pola termasuk kesukaan anak (Mainan, Aktifitas yang disukai anak) pemahaman ini juga membantu agar tidak terjebak mengalihkan perhatian anak selalu pada gawai/Gadget, yang akhirnya menimbulkan persoalan baru.

4. Aktifkan CoParenting

  • mengaktifkan co-parenting dengan pasangan atau anggota keluarga yang lain agar setiap bagian dari peran dapat terpenuhi dengan optimal.
  • mengaktifkan co parenting bukan berarti mengalihkan tugas, tapi membangun kerjasama dalam membangun tumbuh kembang anak.
  • membangun komunikasi antar pihak yang terlibat pengasuhan agar sejalan dan berkelanjutan

5. optimalkan dukungan sosial

  • perlu adanya support System dari lingkungan
  • relasi sosial yang baik akan menyeduakan bantuan saat ibu menghadapi kesulitan yang tidak dapat di atasi sendiri.
  • kontak dan keterhubungan dan lingkungan sosial dapat terus terjalin sebagai sumber dukungan pengasuhan.

Resiliensi:

  • Kapasitas mempertahankan kemampuan berfungsi secara kompeten dalam menghadapi berbagai stressor
  • Proses dinamis mencakup coping yang efektif dan adaptasi yang positif

Untuk bisa resilien :

  • Belajar mengenali tekanan dan mengenali penyebabnya.
  • Belajar menyadari dan mengelola hal-hal yang berpotensi melemahkan diri
  • Belajar memperkuat hal-hal yang menjaga emosi positif saat menghadapi tekanan
  • Belajar mengelola ketidaknyamanan dengan cara yang tepat.

Sharing pengalaman dalam mengelola emosi :

  • Self Respect Relaksasi
  • Memfungsikan peran gratitude
  • Mencari inspirasi/ model perilaku Positif
  • Mempertahankan Kontak Sosial