Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Penyuluhan tentang “Rabies”, Kamis, 26 September 2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun dalam rangka Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 September.
Berlangsung di RSUD Sulbar, kegiatan ini menghadirkan Dokter Spesialis Saraf dr. Sitti Zainab Zainuddin sebagai narasumber, dengan Materi Penyuluhan tentang “Rabies”.
Dalam pemaparannya, dr. Sitti Zainab Zainuddin menjelaskan, rabies dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Rabies merupakan penyakit infeksi pada sistem syaraf pusat (otak) yang disebabkan oleh virus rabies.
“Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan hewan yang terkena rabies,” kata Zainab.
Adapun hewan yang dapat menularkan penyakit rabies pada manusia, diantaranya adalah anjing, kucing, dan kera. Selain hewan tersebut, beberapa hewan liar yang dapat menularkan rabies yaitu rubah, musang, dan anjing liar.
“Di Indonesia, hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia adalah anjing (98%) dan sisanya oleh kucing dan kera ( 2%),” ungkapnya.
Cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia (Post-esposure Treatment (PET) yaitu:
- Cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit lalu diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya.
- Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi.
- Pemberian vaksin rabies sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah terpapar virus rabies dari hewan, yaitu dalam waktu 24–72 jam. Dosis vaksin rabies yang diberikan adalah empat dosis, dengan dosis tambahan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah dosis pertama.
- Berikan Serum Anti Rabies (SAR) seusai indikasi penanganan luka gigitan sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.
Tips Waspada Rabies : - Ikat dan berikan kalung tanda kepemilikan untuk hewan peliharaan.
- Kandangkan anjing atau kucing peliharaan anda dan jangan diliarkan.
- Vaksinasikan anjing atau kucing peliharaan anda secara teratur ke dokter hewan terdekat.
- Hindari atau jangan terlalu dekat dengan anjing, kucing atau kera jika anda berada di wilayah-wilayah tertular rabies.
Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri berharap dengan adanya penyuluhan rutin yang dilaksanakan oleh Tim PKRS RSUD Sulbar dapat meningkatkan pengetahuan bagi pasien dan pengunjung rumah sakit.
Marintani menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies, penyakit yang dapat mematikan jika tidak segera ditagani.
“Oleh karena itu, langkah– langkah pencegahan sangat diperlukan,” tandasnya.
Penyuluhan berlangsung dengan lancar, pasien pun antusias mengikuti penyuluhan dan langsung bertanya kepada pemateri.