Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari Hipertensi Sedunia diperingati sebagai salah satu bentuk upaya promosi dan edukasi pencegahan hipertensi bagi masyarakat.
Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengendalikan hipertensi, PKRS RSUD Prov Sulbar bersama dr.Yosfia memberikan penyuluhan dan edukasi kepada pasien dan pungunjung di ruang tunggu Rekama medik Selasa (20/5/2025).
Dr. Yosfia selaku pemateri menjelaskan, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah > 140/90 mmhg.
“Hipertensi sering disebut pula The Silent Killer,karena sebagian besar kasus hipertensi memang tidak bergejala. Namun, jika dibiarkan dan tidak segera dikendalikan maka lama-kelamaan dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi,”
EPIDEMIOLOGI:
WHO prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang seperlima yang melakukan pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki.
Balitbangkes RI : 34,77% provinsi Sulawesi barat.
Riskesdas 2018 : tertinggi Mamasa 43,67%. terendah Mamuju utara 26,51%. Mamuju 32,82%.
FAKTOR RESIKO :
Faktor resiko yang dapat diubah Yaitu Usia : Resiko meningkat seiring bertambahnya usia, Jenis kelamin : pria lebih beresiko. Riwayat keluarga.
Faktor resiko yang dapat diubah : Obesitas, Pola makan yang tidak sehat., Konsumsi alcohol, Merokok, Stress,Kurangnya aktivitas fisik.
TANDA DAN GEJALA:
A Silent Killer ” hal ini dikarenakan hipertensi biasanya muncul tanpa adanya gejala. Terkadang seseorang hal ini baru disadari saat adanya penyakit penyulit atau komplikasi.
KOMPLIKASI HIPERTENSI :
Penyakit jantung, Stroke, Penyakit Ginjal, Ratinopati ( kerusakan retina ), Penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf dan gangguan serebral otak.
BAGAIMANA PENCEGAHAN HIPERTENSI:
Mengurangi Komsumsi garam ( jangan melebihi 1 sendok sehari ), melakukan aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki selama 30 meni, tidak merokok dan menghindari asap rokok, tidak minum alkohol, menjaga berat badan dan tetap ideal dan diet dengan gizi seimbang.
Perlu diingat !!!
- Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka Panjang.
- Jika sudah minum obat. Obatnya harus diminum secara teratur, sesuai anjuran dokter.
- Rutin control kesehatan secara teratur pada fasilitas kesehatan terdekat.
- Tetap diet dengan gizi seimbang. Kurangi junkfood.
- Upayakan aktivitas fisik dengan aman dan tidak berlebihan.
- Hindari asap rokok, alcohol dan zat-zat berbahaya lainnya.
Hipertensi, lanjutnya lagi, merupakan penyakit kronis, atau penyakit menahun, yang umumnya tidak bisa sembuh total. Namun demikian, hipertensi dapat dikendalikan supaya tidak terjadi komplikasi.
Kegiatan berjalan dengan lancar pasien dan keluarga pasien sangat antusias mengikuti edukasi ini dengan mengajukan beberapa perntayaan.