MAMUJU, 27/10/2022 – Dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2022, dr. Sitti Zainab Zainuddin, M.Kes, Sp.S. bersama dengan Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) memberikan edukasi kesehatan mengenai Stroke dan Pencegahannya bagi pasien/ pengunjung rumah sakit di ruang tunggu rekam medik RSUD Provinsi Sulawesi Barat, pada Kamis pagi (27/10/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan pasien/ pengunjung rumah sakit akan bahaya penyakit stroke serta pentingnya menjaga pola hidup tetap sehat agar dapat terhindar dari penyakit stroke yang merupakan penyebab kematian terbanyak ke-3 saat ini.
Stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya. Gejalanya adalah “SEGERA KE RS”, yakni
- SE : SEnyum tidak simetris
- GE : GErakan anggota tubuh di salah satu sisi lemah
- RA : bicaRA pelo/tidak jelas
- KE : KEbas/kesemutan separuh badan
- R : Rabun mendadak
- S : Sakit kepada hebat mendadak
Apabila menemui gejala tersebut maka tindakan yang perlu dilakukan adalah SEGERA KE RS untuk berkonsultasi dengan dokter, tidak boleh ditunda-tunda.
dr. Zaenab mengingatkan tentang beberapa mitos yang salah tentang stroke, beberapa diantaranya :
- Jika mulut mencong (pelo) ketika bangun tidur akibat ditampar setan dan dibawa berobat ke dukun. Hal tersebut jelas merupakan salah satu gejala stroke.
- Lakukan tusuk jarum pada telinga, jari tangan atau jari kaki bila terkena stroke. Ini adalah mitos, stroke terjadi karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak, bukan pada pembuluh darah tepi anggota tubuh lainnya.
- Jika gejala stroke ringan atau hilang, tidak perlu periksa ke dokter. Faktanya, gejala stroke sementara disebut dengan Transient Ischemic Attack (TIA). TIA memerlukan penanganan serius.
- Stroke hanya terjadi pada usia tua. Faktanya, kini banyak penderita stroke usia muda.
“Pasien stroke tidak diperbolehkan untuk mengubah dosis obatnya tanpa izin dokter, dan mesti dikonsumsi secara teratur sesuai dengan anjuran dokter”, jelas dr. Zaenab.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait stroke:
- Stroke merupakan penyebab utama disabilitas jangka Panjang
- Sebagian besar penderita stroke memiliki disabilitas yang menetap saat pulang dari Perawatan
- Apabila perawatan tidak optimal, dapat menimbulkan berbagai komplikasi
- Tujuan utama adalah agar penderita dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan normal dan mencegah komplikasi àHidup berkualitas.
Stroke dapat dicegah dengan mengontrol faktor risiko dan perubahan gaya hidup yang sehat.
- Mencegah atau mengendalikan hipertensi yang merupakan factor risiko utama stroke. Target penurunan tekanan darah <140/90 mmhg dan pada lansia <150/90 mmhg. Prinsip penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat antihipertensi.
- Mencegah atau mengendalikan diabetes melitus dengan perubahan gaya hidup dan obat anti diabetes.
- Mencegah atau mengendalikan kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan kadar lemak tubuh dengan mengkonsumsi lemak baik (seperti minyak zaitun, minyak jagung, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan yang mengandung omega-3 tinggi (salmon, haring, kembung, tuna, sarden, dll ) dan menghindari lemak jahat (seperti makanan cepat saji, daging berlemak, kulit ayam, mentega, es krim, dll).
- Tidak merokok, karena perokok aktif maupun perokok pasif dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat.
- Perubahan gaya hidup, seperti mengurangi asupan garam (<2.5 gr sehari atau ½ sdt), mengatur pola makan, olahraga minimal 30 menit 3x seminggu, berhenti merokok, istirahat cukup 6-8 jam/hari, dan hindari stress.
World Stroke Organization (WSO) telah menetapkan Save #Precioustime sebagai tema Hari Stroke Sedunia 2022. Tema ini didefinisikan sebagai penggunaan waktu secepat mungkin untuk lapor kepada dokter jika tanda-tanda stroke muncul pada seseorang. Sebab, ketika jaringan otak dan jutaan neuron mulai memudar, dampaknya akan sangat fatal untuk kesehatan jangka panjang.