Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit glaukoma, bersama dokter  spesiali Mata dr. Sarkiah Huseng, Sp.M dan PKRS RSUD Prov Sulbar mengadakan kegiatan edukasi dan skrining glaukoma bagi pasien dan pengunjung rawat jalan dalam rangka Peringatan Pekan Glaukoma pada hari Senin tgl 10 Maret 2025 di Ruang Tunggu Rekam Medik RSUD Prov Sulbar.

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya glaukoma sebagai penyebab kebutaan yang dapat dicegah dengan deteksi dini.

Selain edukasi, dilakukan pula skrining gratis bagi para pasien dan pengunjung rawat jalan. Skrining meliputi pemeriksaan tekanan bola mata (tonometri) untuk  mendeteksi kemungkinan adanya glaukoma sejak dini.

Menurut dr.Sarkia, “Glaukoma adalah Kondisi mata yang kompleks yang ditandai dengan tekanan intraocular ( TIO ) yang meningkat yang dapat berkembang menjadi kehilangan penglihatan seiring waktu.”

Glaukoma merupakan penyakit kronis, Glaukoma dapat diterapi tetapi tidak dapat disembuhkan/dikembalikan penglihatanya, diagnosis dini adalah kunci keberhasilan penaganan glaucoma.tidak ada obat yang dapat menyembuhkan glaukoma namun penaganan yang tepat dan cepat dapat memperlambat atau mencegah hilangnya penglihatan.

Faktor resiko glaukoma adalah :

  1. Usia > 40 Tahun

Meskipun Glaukoma dapat dialami oleh bebagai kelompok usia, namun       resiko akan meningkat terutama pada usia tua.

2. Riwayat Keluarga

Pasien dengan keluarga yang menderita glaukoma terutama saudara kandung ataupu orang tua.

3. Tekanan bola mata tinggi.

Tekanan bola yang tinggi meningkatkan resiko kerusakan pada saraf mata.

4. Rabun Jauh/ Rabun Dekat

Penderita rabun jauh/ rabun dekat

5. Penggunaan Kortikosteroid jangka Panjang.

Penggunaan Steroid ( topical oral, injeksi) jangka Panjang yang tidak sesuai instruksi dokter.

6. Penyakit sistemik

Diabetes Millitus, Hipertensi dan penayakit jantung yang lebih berisiko.

7. Kelainan mata lain.

Pasien dengan ketebalan kornea yang tipis, katarak, kelainan pada retina tumor pada mata.

Pemeriksaan/skrining dilaksanakan : Sebelum usia 40 Tahun setiap 2 – 4 tahun, Usia 40 – 60 tahun setiap 2 – 3 tahun, Setelah usia 60 tahun setiap 1 – 2 tahun.

Dengan Diet gizi seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress, karena semakin dini diketahui ( dignosa ), semakin sedikit kerusakan yang terjadi dan semakin banyak penglihatan yang terselamatkan.     

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta dengan mengajukan beberapa pertayaan kepada narsumber dan berterima kasih kepada dokter  telah memberikan edukasi dan pemeriksaan gratis ini.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mata dan rutin melakukan pemeriksaan.