Setiap orang dapat memiliki risiko gangguan kesehatan pada tubuhnya. Bahkan pada sebagian kasus, terdapat orang-orang yang bisa terserang penyakit kronis yang sering dianggap menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia.
Pengertian Penyakit Kronis
Penyakit kronis menurut WHO (World Health Organization) adalah penyakit yang terjadi dengan durasi panjang, yang pada umumnya berkembang secara lambat, serta terjadi akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku.
Penyakit kronis merupakan kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih sehingga membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena bisa membatasi aktivitas sehari-hari.
Menurut Glenn Laverack dalam bukunya yang berjudul A-Z of Health Promotion, penyakit kronis bisa sangat berbahaya sebab beberapa penyakit ini bisa mengakibatkan berbagai macam komplikasi kesehatan, disabilitas, hingga kematian. Meski begitu terdapat beberapa penyakit kronis, seperti artritis, yang tidak menyebabkan kematian. Sementara beberapa jenis penyakit kronis lainnya, seperti diabetes melitus, memerlukan perawatan intensif dan umumnya tidak bisa disembuhkan secara total atau benar-benar hilang dari tubuh tetapi bisa tetap dikontrol.
Beberapa penyebab atau faktor risiko penyakit kronis antara lain: faktor genetik. gaya hidup yang kurang sehat, termasuk banyak minum alkohol, konsumsi makanan tidak bergizi, merokok, dan kurang melakukan aktivitas fisik, faktor lingkungan.
Jenis Penyakit Kronis
Beberapa jenis penyakit kronis antara lain :
- Gagal jantung
Adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Meskipun disebut gagal, jantung tidak berhenti bekerja sepenuhnya, tetapi fungsinya untuk memompa darah melemah. Beberapa penyebab utama meliputi penyakit jantung koroner, hipertensi, kardiomiopati, dan masalah katup jantung. Selain itu, faktor gaya hidup seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Ketika penyakit ini terjadi, biasanya penderita akan mengalami gejala sesak napas atau kesulitan bernapas, merasa lelah dan kaki lemas saat beraktivitas, pembengkakan pada pergelangan kaki, dan detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Jantung koroner
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah kondisi di mana arteri koroner, yang memasok darah ke jantung, menyempit atau tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan memicu serangan jantung.
Ciri-ciri penderita penyakit jantung koroner meliputi nyeri dada atau angina, terutama saat beraktivitas fisik atau stres, yang terasa seperti tekanan atau rasa terbakar di dada. Gejala lain termasuk sesak napas, kelelahan yang tidak wajar, detak jantung tidak teratur, dan dalam beberapa kasus, pusing atau mual.
- Stroke
Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan, atau bahkan kematian.
gejala awal yang umumnya dialami oleh penderita stroke: Sakit Kepala. Sakit kepala sering kali dianggap sebagai rasa nyeri yang biasa terjadi, Sulit Berbicara, Lumpuh pada Anggota Tubuh Tertentu. Gangguan Penglihatan.
- Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk energi.
Diabetes disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.
- Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam arteri
- Penyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronis (PGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap selama lebih dari tiga bulan, menyebabkan ginjal tidak mampu menyaring limbah dan cairan tubuh dengan baik. Kerusakan ginjal ini bersifat progresif, artinya semakin memburuk seiring waktu.
berikut gejala gagal ginjal yang umumnya dirasakan: Nyeri Punggung Bawah. Ilustrasi sakit punggung bawah karena gagal ginjal, Cepat Lelah.Panas dingin pada tubuh. Sesak Napas. Pusing hingga Sulit Berpikir Jernih. Kulit kasar dan gatal, Pembengkakan pada Tangan, Kaki,dan Wajah. Tekanan darah tinggi.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit paru-paru jangka panjang yang menyebabkan penyumbatan aliran udara dari paru-paru, sehingga sulit bernapas. PPOK umumnya merupakan kombinasi dari dua kondisi, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
- HIV-AIDS
HIV/AIDS adalah dua kondisi yang saling terkait, dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) sebagai stadium lanjut dari infeksi HIV yang menyebabkan tubuh sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
9.Radang sendi
Radang sendi, atau arthritis, adalah peradangan pada satu atau lebih sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerusakan tulang rawan, penyakit autoimun, atau infeksi. Meskipun tidak selalu bisa disembuhkan, penanganan yang tepat dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Cara Mencegah Penyakit Kronis
1. Menerapkan pola makan sehat
Penyakit kronis biasanya disebabkan oleh kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk memiliki pola makan yang buruk. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi, lemak jenuh dan garam tinggi, dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, cobalah mulai memperbaiki pola makan dengan cara memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, minyak zaitun dan kacang-kacangan. Hindari juga makanan yang tidak sehat demi mencegah terjadinya penyakit kronis.
2. Rutin berolahraga
Salah satu cara mencegah penyakit kronis seperti stroke dan kolesterol adalah dengan rutin berolahraga atau beraktivitas fisik. Cobalah mulai berolahraga selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama 5 kali per hari. Anda juga bisa menyelingi latihan kekuatan otot sebanyak 2 kali per minggu.
Dalam berolahraga, pilih juga olahraga yang Anda sukai dan sesuaikan intensitasnya dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Beberapa jenis olahraga yang bisa Anda lakukan adalah bersepeda, berenang, jogging. Jika tidak sempat berolahraga, Anda juga dapat menggantinya dengan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau berkebun.
3. Tidur yang cukup
Mencukupi kebutuhan tidur setiap hari juga merupakan salah satu cara mencegah penyakit kronis. Cobalah mulai untuk memenuhi kebutuhan tidur 7-8 jam per hari dan hindari begadang.
4. Berhenti merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti stroke, kanker paru dan penyakit paru-paru kronis. Semakin banyak rokok yang Anda bakar dan hisap, risiko terkena penyakit kronis tersebut akan semakin tinggi.
Bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif, asap rokok yang menimbulkan radikal bebas juga akan mengganggu kesehatan orang di sekitar. Jika Anda tidak bisa langsung berhenti, cobalah mulai dengan mengurangi rokok secara perlahan.
5. Berhenti minum alkohol
Sering mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, kanker hati, sirosis hati dan stroke. Minuman beralkohol umumnya memiliki kalori tinggi sehingga bukan hanya menyebabkan risiko kenaikan berat badan namun juga meningkatkan risiko stroke hingga 3 kali lipat.
6. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
Selain menerapkan gaya hidup sehat, pastikan juga untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Apabila Anda memiliki faktor risiko mengalami penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi atau diabetes sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Tidak hanya itu, pastikan Anda juga memiliki asuransi kesehatan agar tidak mengalami risiko finansial akibat penyakit kronis. Pasalnya, ketika penyakit kronis menyerang, Anda tentunya akan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengobatannya.