Dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada hari minggu tgl 24 Maret 2024, Unit PKRS RSUD Provinsi Sulawesi Barat bersama dokter Spesialis Paru ( dr.Dewi Kartikaningsih, Sp.P, FISR ) memberikan Edukasi Kesehatan tentang Tuberkulosis bagi pengunjung Rumah Sakit di Ruang Tunggu Pendaftaran RSUD Prov Sulbar, Selasa, 26 Maret 2024.
dr. Dewi memaparkan TBC atau Tubekulosis yang disebabkan oleh kuman Mycobakterium tuberculosis bukan disebabkan oleh guna – guna atau kutukan, sebagian besar kuman TB menyerang paru juga mengenai organ atau bagian tubuh lainya ( misalnya tulang, kelenjar, kulit dan lain -lain.
Pasien TB aktif dapat menularkan pada 10 – 15 orang disekelilingnya setiap tahun, adapun penularan TB yaitu Kuman TB keluar ke udara pada saat penderita batuk, bersin atau berbicara, kuman TB terhirup oleh orang lain melalui saluran pernafasan menuju paru – paru dan dapat menyebar kebagian tubuh lainya, didalam tubuh kuman TB dilawan oleh daya tahan tubuh, jika daya tahan tubuh lemah orang tersebut menjadi sakit TB jika daya tahan tubuh kuat orang tersebut tetap sehat.
TB dapat menyerang siapa saja terutama usia produktif masih aktif bekerja Yang paling berisiko sakit TBC adalah anak – anak, orang HIV/AIDS, orang usia lanjut, orang Diabetes Mellitus,Perokok dan orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TB.
Adapun gejala TB yaitu gejala utama Batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 minggu, batuk bercampur darah, sesak napas dan nyeri dada, gejala tambahan berat badan menurun, napsu makan menurun, demam meriang berkepanjangan, berkeringat dimalam hari walaupun tidak melakukan kegiatan.
Gejala TB pada anak yaitu lesu dan anak kurang aktif bermain, demam lama lebih dari 2 minggu/berulang tanpa sebab jelas ) suhu demam umunya tidak tinggi, batuk lama/lebih dari 3 minggu batuk terus menerus ) tidak membaik dengan pengobatan lain sesuai indikasi, berat badan turun / tidak naik dalam 2 bulan terakhir tidak membaik dengan asuhan Gizi yang baik.
Pengobatan TB, berlangsung selama 6 – 8 bulan dalam 2 tahap yaitu tahap awal/fase intensif obat diminum setiap hari selama 2 – 3 bulan, tahap lanjutan obat diminum 3 kali seminggu selama 4 – 8 bulan.
Pengunjung Rumah Sakit sangat antusias mengikuti penyuluhan dengan mengajukan pertayaan kepada narasumber.